Rabu, 04 Desember 2013

Wiring Diagram Motor Bolak Balik (Forward Reverse Three Phase Motor)

Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa yang sering digunakan pada mesin mesin produksi oleh banyak kalangan industri, baik industri kecil maupun industri besar. Secara spesifik penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena mesin mesin produksi terus mengalami perkembangan dari segi pemanfaatan dan kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah sama, yaitu membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol atau rangkaian interlock tertentu.

Baiklah.. langsung saja saya jelaskan prinsip sederhana dari rangkaian Motor induksi 3 phasa Bolak Balik atau Forward Reverse, melalui bahasa gambar agar mudah mempelajarinya. Coba lihat gambar di bawah ini


Dalam gambar diatas dijelaskan:
  • gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian Breaker dan Kontaktor ke motor.
  • gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian dan ke motor adalah kebalikannya, yaitu T-S-R
Klik disini untuk mengetahui secara teoritis bagaimana arah putaran motor menjadi bolak balik sesuai dengan urutan phasa input. Lalu perhatikan gambar berikut dibawah ini.


Dalam gambar diatas dijelaskan
  • gambar A: Saya sudah menambahkan thermal overload dan 2 kontaktor dalam rangkaian, yaitu K1 dan K2. Dalam gambar A ini K1 dalam posisi NC atau sedang dalam kondisi ON, dan K2 dalam posisi Off. Lihatlah bagaimana urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian, sehingga putaran motor menjadi kearah kanan.
  • gambar B: Dalam gambar B ini urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian adalah kebalikannya, yaitu T-S-R bila K2 dalam posisi NC atau ON, dan K1 dalam posisi Off. Dan membuat arah putaran motor menjadi kearah kiri.
Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

urutan phasa input motor R-S-T


urutan phasa input motor T-S-R

Pada gambar A dibawah ini adalah wiring untuk menghidup matikan K1 dan K2 satu persatu. Artinya adalah: bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan berhenti bila tombol dilepas. Begitu juga K2 bila tombol merah ditekan dan dilepas. Bisakah Anda bayangkan bila tombol tombolnya ditekan bersamaan ?? iya... pada rangkaian utamanya akan terjadi korsleting 3 phasa!! Lalu bagaimana kelanjutannya..??

Lihat gambar B !!

klik gambar untuk memperbesar

Untuk membuat kerja K1 dan K2 secara bergantian, kita bisa memanfaatkan NC pada masing masing kontaktor seperti pada gambar B. NC dari K1 dipasang seri pada jalur input koil K2, begitu juga sebaliknya, NC dari K2 dipasang seri pada jalur input koil K1.

Lalu lihat gambar C dan D !!
bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan NC dari K1 akan menjadi NO yang menyebabkan tombol merah atau K2 tidak akan bisa berfungsi karena jalur inputnya terputus selama K1 masih bekerja. Begitu juga sebaliknya yang terjadi bila tombol merah ditekan setelah K1 tidak bekerja.

Sebagi finalisasi wiring rangkaian Forward Reverse ini, kita harus memasang juga sistem Proteksi Motor untuk mengamankan motor dari beban lebih dengan menggunakan NC dari Thermal Overload yang telah terpasang sebelumnya, seperti pada gambar berikut dibawah ini


Dan saya sertakan juga wiring rangkaian Forward Reverse ini dengan sistem interlock untuk fungsi kerja motor lain yang mungkin Anda butuhkan.


Demikian saja pembahasan tentang Wiring Motor Bolak Balik (Forward Reverse) ini. Klik disini bila ingin melihat foto gambar penyambungan rangkaian kontaktornya.

Modifikasi Ferrox Yamaha V-ixion lama ke Honda Beat FI / Scoopy FI

Kebetulan filter udara mesin Beat FI sama dengan Scoopy FI, semoga bermanfaat yah....

Alat yg diperlukan :
* Obeng + (plus)
* Obeng - (min)
* Palu Kecil
* Cutter
* Lem Epoxy
* Filter Ferrox V-ixion
* Frame / Bingkai Filter Standar Bawaan Pabrik


#Penggantian filter standar Scoopy FI / Beat FI dengan Ferrox.#


Buka box modal obeng + ( plus ) doank.


Filter standar bahan kertas yg sengaja di oli in sama pabrikan biar ganti terus tiap servis alasannya seh buat nyaring debu, sedikit info aja bahan kertas saja sudah sangat padat dan tebal, bagaimana kecukupan udara yang masuk buat proses pembakaran ? Apa lagi dipakaikan oli, lebih terbekap deh jadinya makanya secara tidak sadar kita butuh betot gas lebih dalam untuk mencapai kecepatan yang diinginkan, alhasil malah lebih boros yah kalau sering betot gas dalam2


Di jebol modal palu kecil, obeng - ( min ), dan cutter buat rapiin pinggirannya.


Masukkin filter Ferrox tipe Vixion dan pinggirannya dicor mati aja pake lem epoxy.

Semoga bermanfaat yah info penggantian filternya, harga Ferrox Vixion cuma 300rb saja kok dengan masa pakai selamanya, perawatan tinggal pakai air bersih + sabun cair aja krn bahan material Ferrox terbuat dari baja tahan karat ( Stainless Steel ) tipe 304 dari Jepang dengan kerapatan pori2 filtrasi yg merata 45mikron ( sehelai diameter rambut manusia ). Daripada ganti2 filter terus tiap servis mending repot 1x buat selamanya dan so pasti performa naik banyak apa lagi ban udah diperbesar.

LED Berdaya Besar



09/10/06 - Dibaca 23,437x
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-00.jpg
LED (Light Emitting Diode) digunakan hampir pada sebagian besar perangkat elektronik seperti televisi, radio kaset, alat musik, alat kesehatan, perangkat pengujian, otomotif, dan lain-lain, sebagai lampu isyarat atau indikator.

LED mempunyai banyak keunggulan ketimbang lampu lainnya seperti: Mempunyai umur pakai yang sangat panjang, membutuhkan daya listrik yang sangat kecil (hemat energi), respon kerja yang sangat cepat dan baik.
Pada tahun 1999 Philips Lumileds Lighting Company menemukan LED yang diharapkan dapat menggantikan fungsi lampu yang biasa digunakan untuk penerangan. LED tersebut mengeluarkan cahaya yang sangat terang dengan warna putih. LED tersebut dinamakan LUXEON. Kantor R&D Lumileds berlokasi di San Jose dan Penang (Malaysia).
Kehadiran LUXEON ini membuat berbagai peluang baru dalam aplikasi yang membutuhkan cahaya terang dengan ukuran yang kompak. Sudah dapat kita temukan yaitu pada Lampu Flash Handphone Camera, terlihat pada saat flash padam, akan terlihat berwarna kuning. Saat ini Philips sedang terus mengembangkan LUXEON untuk menggantikan lampu rumah tangga dan perkantoran. Bisa dibayangkan terangnya.
Saya sempat menemukan LUXEON yang berdaya 1 watt, bentuknya menempel pada Base berbentuk seperti bintang, atau sering disebut LUXEON Star, saat ini (10/2006) dijual dengan harga sekitar rp.75.000 per buahnya.
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-01.jpg
Baru-baru ini saya mendapatkan bingkisan dari sahabat saya, LUXEON dengan daya 3 watt, sering disebut sebagai LUXEON Emitter.
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-02.jpg
Dikarenakan dayanya yang besar, LUXEON memerlukan pendingin (HeatSink) yang ditempelkan pada bagian belakang LED tersebut. Jika temperatur berlebihan, maka LED tersebut akan cepat mati/rusak.
Terlihat pada bagian bawah LUXEON Emitter terdapat plat besi sebagai penyalur panas untuk ditempelkan pada Pendingin (HeatSink).
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-03.jpg
Sayang sekali, LUXEON membutuhkan masukan tegangan dan daya yang cukup kritis.
Dibutuhkan tegangan masukan sebesar 3,2volt dan daya konstan sebesar maksimum hingga 350mA (untuk 1watt) , 700mA (untuk 3watt).
Aplikasi yang hanya menggunakan resistor sebagai pembatas tegangan seperti LED pada umumnya tidak disarankan untuk LUXEON ini, ketika mendapatkan daya yang sangat besar, membuat LUXEON rusak.
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-04.jpg
Foto di atas adalah aplikasi LUXEON dengan hanya menggunakan resistor, dan terbukti ketika dihubungkan dengan masukan arus yang terlalu besar membuat salah satu LUXEON mati seketika.
LUXEON DRIVER
Saya teringat IC regulator yang dapat berfungsi ganda, sebagai Pengatur Tegangan juga bisa digunakan sebagai Pengarus Arus konstan, yaitu IC LM317.
IC ini cukup murah, berkisar Rp 2.000 – Rp 4.000,- dan beberapa komponen pendukung lainnya yang jumlahnya tidak lebih dari Rp 20.000,-
Â
Skemanya saya coba desain sebagai berikut:
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-05.jpg
Dengan Trimmer Potensiometer, dibantu Volt Meter, kita set hingga mempunyai tengangan output 3,2volt.
Arus yang keluar dari rangkaian ini adalah 560mA.
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-06.jpg
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-07.jpg
LUXEON Emitter saya rekatkan pada pendingin (Heatsink) bekas pendingin Prosesor komputer.
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-08.jpg
Jadilah rangkaian uji coba ini sebagai berikut.
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-09.jpg
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-10.jpg
Nah saatnya melihat cahaya LUXEON berdaya 3Watt ini..
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-11.jpg
Description: http://www.saft7.com/techtips/lumileds/lumileds-12.jpg
Hasil yang saya cermati, cahaya sangat terang untuk sebuah led, bahkan bisa dikatakan cahayanya seperti penggunakan lampu neon putih.
Sempat terpikir, bagus juga untuk menggantikan lampu kabin mobil, lampu belajar, dan lain-lain.
Ternyata tidak sepanas yang dikira… Jadi Heatsink yang digunakan terlalu besar untuk LED tersebut. Walau tidak begitu panas, Tetap memerlukan Pendingin.

Dioda Zener Sebagai Regulato


Fungsi Dioda zener adalah untuk menstabilkan tegangan searah (DC). Dioda Zener pada umumnya di pasang secara seri dengan sebuah resistor.Output arus dari dioda zener akan di batasi sesuai dengan nilai yang tertulis pada fisik dioda zener tersebut.Nilai pada dioda zener yang ditunjukkan pada fisik seperti 3v.1 atau hanya membatasi tegangan keluaran pada 3,1 volt.
Karakteristik dari dioda zener dalam rangkaian elektronik yaitu bisa mengalirkan arus listrik secara berlawanan jika tegangan melampaui batas tegangan pada dioda zener.Hal inilah yang membedakan dioda zener dengan diodan biasa dimana hanya bisa mengalirkan arus listrik hanya satu arah pada suatu rangkaian elektronika.

Berdasarkan fungsi dari dioda zener seperti dijelaskan diatas,maka dioda zener ini bisa dipakai sebagai komponen utama dalam regulator untuk membatasi tegangan sesuai dengan yang diinginkan.
Description: Dioda Zener Sebagai Regulator
Keterangan:
R4:Resistor gunakan 180ohm jika dioda zener yang digunakan bernilai tegangan 13Volt.
C4: Adalah kapasitor elektrolit berfungsi sebagai filter,bisa kamu gunakan kapasitor C 220mf/15v(tergantung tegangan).
Q4: Adalah transistor jenis NPN,bisa menggunakan TIP31 untuk tegangan hingga 40v 3ampere.Jika untuk tegangan 40V hingga 100V 15 Ampere sebaiknya menggunakan tipe transistor yang lebih tinggi lagi yaitu seperti TIP 3055.Jangan lupa transistor penguat tersebut diberi pendingin yang baik.
D4: Adalah dioda zener yang digunakan dalam rangkaian regulator ini,nilai tegangannya tentu kamu sesuaikan dengan kebutuhan.

Diatas adalah rangkaian dioda zener sebagai regulator dengan arus positif.
Lalu bagaimana jika untuk regulator arus negatif?
Gampang,Kamu hanya tinggal merubah kutub pemasangan kapasitor dan dioda zener pada rangkaian diatas.Selain itu transistor harus menggunakan type kebalikan dari NPN yaitu PNP seperti contoh transistor type TIP32 atau MJ2955.
Berikut gambar rangkaiannya:
Description: Dioda Zener Sebagai Regulator
Catatan:
Agar arus regulator menjadi stabil,gunakan tegangan input lebih besar dari nilai tegangan output yang diharapkan (seperti nilai dioda zener yang dipakai pada rangkaian).
- See more at: http://www.spiderbeat.com/2012/12/dioda-zener-sebagai-regulator.html#sthash.KU3WUiUN.dpuf

Minggu, 01 Desember 2013

Skema Voltage Stabilizer Utk Mobil/Motor

Hai broo, salam pertamax......ketemu lg kl ni aq mau berbagi skema ok.................langsung aja ni bg sobat yg ingin buat voltage stabilizer utk mobil/motor ikuti aja skema gambar dibawah ni:
  
Dibawah ni layout komponen pada PCB tampak atas:
 Dibawah ni layout komponen pada PCB tampak belakang :
Componen yang diperlukan:
  • 4 x 3.300uF / 16volt
  • 4 x 4.700uF / 16volt
  • 5 x 1.000uF / 16volt
  • 8 x 4.7uF / 16volt
  • 1 x 10nF
  • 1 x LED
  • 1 x Resistor 1K ohm
  • PCB Universal
  • Terminal ring 2 set
  • Kabel-kabel
Cara  Kerja:
Rangkaian ini bekerja sebagai peredam noise voltage, dimana setiap besaran kelompok capacitor meredam noise yang berbeda-beda. Itu sebabnya digunakan beberapa kelompok capacitor dengan besaran yang berbeda-beda. Semakin kecil nilai Capacitance nya, maka semakin tinggi frequency yang akan diredam dari sistem kelistrikan yang terpasang Voltage Stabilizer ini.
Umumnya cacat / noise voltage itu muncul dari Alternator/generator/magneto dan Sistem pengapian (CDI, dsb), ini yang perlu diperbaiki agar kualitas listriknya menjadi baik.
Voltage Stabilizer berbeda fungsi dengan Capacitor Bank yang biasa digunakan untuk Sistem Audio Mobil, Capacitor Bank berfungsi untuk memperdekat sumber tegangan (accu) supaya tidak drop saat terjadi kejutan daya yang besar secara tiba-tiba dari sound system. (akibat kabel telat menyalurkan daya dari accu).

kesulitan solusi daya pada motor anda?,, mangga di tongkrong dulu

Kendaraan ( sepeda motor ) dibagi menjadi 2 system kelistrikan AC dan DC. Yang tampak lebih jelas membedakan mana yang system AC, mana yang system DC adalah, saat lampu depan ( head lamp) menyala.Pada system AC, lampu depan akan menyala hanya pada saat mesin kendaraan dihidupkan. ( misalnya pada kebanyakkan motor matic, motor bebek dll, sedangkan system DC ( yg saya ketahui ) terdapat pada Thunder, Tiger, Vixion. Sepeda Motor dengan syetem DC,system kelistrikannya lebih baik daripada system AC makanya banyak pemilik motor system AC ingin meubah menjadi system DC, seiring dengan banyaknya accessories menggunakan sumber daya DC yang cukup besar memerlukan daya misalnya lampu HID,Sirine, Klakson , Sound System dll, sehingga banyak bermunculan pula permintaan cara-cara membuat menjadi DC, menjual alat accessories hingga perlunya memasang stabilizer, regulator, dobel aki, dobel kiprok dll… Secara fungsional akan lebih baik dengan adanya tambahan alat-alat tersebut…Saya sendiri bingung, apakah semua cocok dipasang disetiap motor ? Kalau berbeda, alat mana yang cocok ? Apa benar alat tersebut wajib dipasang ? Yang tidak kalah penting yang semestinya menjadi pertimbangan juga adalah , apakah sesuai hasil dan manfaat yg didapat dengan biaya yang harus dikeluarkan ? Pertanyaan – pertanyaan tersebut yang sering saya ajukan kepada pelanggan sebelum memutuskan untuk memilih. Begitu banyak merk, jenis dan macam serta fungsi accessories yang dijual, sehingga kita dibuat bingung accesories apa yang cocok untuk kebutuhan motor kita .

Dalam tulisan ini mengajak pengguna motor system AC khususnya untuk melihat lebih jauh kedepan. Apa yg sebenarnya peralatan apa yang kita butuhkan, sesuai dengan kebutuhan motor kita.

Kalau ingin memasang alat yg memerlukan beban tinggi , lampu HID misalnya…Kenapa ( yg pernah dengar ) harus memasang dobel aki ? Yang akhirnya merembet memodifikasi yang lain juga. Harus ubah jadi Full DC….Dobel kiprok …Tujuannya supaya aki ngga Drop ? Oke deh.. Berikut adalah pemikiran saya, setiap orang tentu punya pemikiran yang berbeda....Khan kita menghidupkan lampu depan biasanya pada saat mengendarai motor.. artinya pada saat mesin motor hidup…Saat sedang berhenti, mesin mati tidak perlu menyalakan lampu depan khan ? Nah….Kalau motor dalam keadaan hidup otomatis generator ( spul) akan mengeluarkan listrik…. Nah, kalau HID itu memerlukan tegangan DC… kenapa ngga dibuat saja alat ( adaptor ) dari AC ke DC seperti halnya peralatan listrik di rumah ? Takut tegangan AC ngga stabil??? Bikin dong yang namanya Regulator ( penstabil tegangan ) …Jadi dengan tegangan AC yang sudah menjadi DC Regulated, bisa menggantikan tegangan DC dari Aki, makanya… di motor tidak perlu pasang dobel aki hanya untuk menghidupkan HID. Selain masalah ruang yang terbatas, juga tidak perlu “memaksa” aki bekerja melebihi kemampuannya. Kalau HID perlu arus 3-4Ampere… Mudah saja untuk membuat regulator 5-10 Ampere. Ada yg mau pesan dan mencoba?

Syarat mutlak sebagai sumber tenaga utama, Spul harus mampu memenuhi tegangan dan arus yang dibutuhkan oleh beban .Silahkan bertanya ke bengkel terdekat, bagaimana cara memaksimalkan Spul supaya bisa bekerja lebih baik. Sedangkan perkabelan ( wiring diagram) pemasangan Regulator seperti dibawah ini.




Disisi lain .pengakuan beberapa pelanggan… spul sdh di modif, tapi tegangan terlalu tinggi, sehingga arus charging ke aki juga tinggi. Kalau kondisi ini tidak dikontrol, jika menggunakan aki basah… akibatnya air aki menjadi cepat kering… kalau menggunakan aki kering…. Aki menjadi kembung…Lebih eksrimnya, saya pernah mendengar, ada kecelakaan karena akibat aki meledak… Nah lho ??? Koq bisa ya ? Mungkin itu sebabnya.. Serba salah ya. tegangan kurang, aki ngga cepat penuh, drop semua.. Tegangan terlalu tinggi, bingung membuangnya. Untuk memecahkan masalah tersebut, saya baru saja membuat prototype, ( jadi masih belum bisa membuat casing yg kompak, tahan air juga panas karena menggunakan heatsink) namanya Automatic Accu Charger. Dalam pengetesan saya menggunakan trafo adaptor listrik di rumah dengan tegangan sekitar +16 VDC/10A arus pengisian ke aki sekitar 1A, ini masih kecil sehingga aki 12V/4AH akan lama fullnya. Kemudian tegangan saya naikkan menjadi +24VDC . Saat aki kosong , diukur arus charge 3A lebih…dalam waktu sekitar 1 jam aki cuma hangat, arus pengisian turun menjadi sekitar 0.5A.. Saya rasa alat ini bekerja. Aki sdh mulai penuh dan arus pengisian juga ikut turun. Kondisi ini akan aman bagi aki. Sewaktu aki belum penuh, saya coba beri beban menggunakan lampu H4 55/60W… Disitu terukur arus ke lampu sekitar 5A. Artinya, saat aki kosong atau sedang dicharge alat ini mampu men-drive daya hingga 5A ( menurut data komponen bisa sampai 12A) . Jadi walau aki belum penuh, alat ini berfungsi ganda. Mendrive beban yg cukup besar tidak harus menunggu aki penuh dulu baru bisa dipakai untuk menghidupkan beban yg besar.




Saya juga pernah mendengar pasang Capacitor Bank. Untuk apa ? Katanya untuk menyimpan arus sementara. Hmm…benar memang tapi menurut saya, kecil sekali power yg bisa disimpan, dan cuma sesaat. Saya pernah menunjukkan kepada konsumen menyimpan arus menggunakan capasitor 2200uF dengan beban 1 bh LED. Hanya beberapa detik, LED bisa menyala. Beban saya ganti dgn bohlam sein , bohlam sein tidak sampai bisa menyala penuh, sdh mati, artinya daya dari capasitor sdh kebuang sebelum sempat menyalakan bohlam. Dengan Capacitor Bank , mungkin bisa mengumpulkan daya lebih banyak, tapi dengan harga yg hampir sama dengan sebuah aki , kenapa tidak sekalian saja beli aki baru , yg jelas – jelas bisa menyimpan power lebih banyak dan lama ?

Dobel aki ??? Untuk menambah daya ok…bagus.. daya jadi tambah… tapi kalau tidak di imbangi dgn pengisian yg juga dobel… maka sia-sia saja menambah kapasitas AH, atau memasang 2bh aki. Apa lagi kalau sekedar ikut-ikutan membuat dobel aki, sementara beban listrik kendaraan masih standar. Akan membuang – buang biaya saja.

Jadi dengan opini saya diatas, apa perlu dobel aki ? Kembali berpulang kepada pilihan pembaca. Semua cara diatas juga tidak akan berfungsi jika sumber listrik utama ( generator / spul ) kurang memberi tegangan dan arus yg cukup karena alat yg saya sebutkan diatas, memerlukan tegangan +DC yg cukup tinggi, diatas tegangan aki ( minimum +15VDC ) , sehingga arus pengisian cukup besar serta fungsi regulator bisa bekerja dgn baik. Untuk meubah hingga tegangan bisa tinggi dan arus juga cukup besar silahkan menghubungi bengkel terdekat.

Mengganti system menjadi Full DC ? Kalau kendaraan sudah menggunakan system DC, cara ini tidak diperlukan lagi, tapi kendaraan yg system AC ingin meubah menjadi Full DC ??? Dengan pandangan saya diatas, bahwa kebanyakkan kita menggunakan alat-alat atau instrument kendaraan justru saat kita berkendara, saat mesin hidup , bukan pada saat berhenti . Jadi kira – kira apa masih diperlukan “harus” mengganti menjadi system Full DC ?

Kepada pelanggan saya selalu mengajak untuk menghitung sumber daya yang dihasilkan dengan daya yang dikeluarkan. Jika mungkin, memodif spul hingga mampu mengeluarkan daya yang lebih besar dari beban yang dikeluarkan. Namun jika sumber daya utama ( spul) lemah tapi kita ingin menembah sesuatu selain yang standar, maka kita mesti berhemat disisi yang lain misalnya dengan mengganti bohlam dan indikator speedometer, lampu sein atau rem dengan lampu LED.Selain hemat daya, dengan menggunakan LED, kendaraan juga akan kelihatan lebih “hidup”.

Dengan intensitas cahaya yang hampir sama, LED sangat banyak menghemat daya. Sebagai perbandingan , 1 bohlam sein ( 9Watt) sama dengan ( 1 led = 20mA x 3V=60mW) 9W = 9000mW : 60mW = 150 bh LED…. Bayangkan jika 1 lampu lampu rem ( 20W) sama dengan berapa led ? Yang pasti banyak….

Kalau kita mengganti 1bh lampu sein dengan sekitar 4led ( yang sering saya pasang di motor bebek), atau sekitar 16 led di sein motor “lelaki”. Lampu rem + lampu malam paling banyak 70 led berapa watt daya yg dihemat disamping keuntungan “ fancy ” yg didapat ?

Pelanggan bertanya… berapa watt pasang LED untuk lampu rem, sein, dan accs LED lain? Saya bilang… ngga usah dihitung, yang pasti wattnya kecil. Silahkan pasang sebanyak – banyaknya, hehehe….

Skema Kapasitor di Motor

Sebagian orang menjawab : Sebagai tempat penstabil arus muatan listrik yang baru untuk kemudian disalurkan. Dipakai agar supaya aki tidak gampang tekor, karena arus yang diambil sebagai awalan itu dari Kapasitor bank, bukan dari aki langsung.

Biasa Kapasitor bank ini oleh para CAR Audio Mania.
yang diperlukan hanya :Kapasitor, kabel, sikring & Relay (bisa pake/tidak)
Kapasitor ada di toko elektronik.

Kata akang Wira Sentosa dari SACH (Specialist Auto Colour Speedo) di Pondok Gede, Bekasi "Untuk di motor sih cukup pakai kapasitor bank 0,5 farad (f). Dapat melayani pemakaian arus sampai 500 watt. Tetapi jangan lupa kalau beli, pastikan tegangannya harus 12 volt"
Untuk mencarinya tinggal datangi toko audio. Harga tergantung merek, buatan Taiwan berkisar Rp 450-600 ribu. “Sanggup melayani sekaligus lampu, audio, klakson, rotator sampai spot light,”



Sekarang coba kita pasang. seperti part elektronik biasa lainnya Kaki kapasitor ada dua yaitu: Kaki negatif (-) disambung ke kabel dengan panjang secukupnya dihubungkan ke Negatif Aki (-) atau rangka motor sebagai massa.
Kaki positif (+) untuk setrum. Kaki positif (+) disambung dengan kabel juga disambung kekaki relay nomor 87.
Lanjut pasang relay yang sebenarnya buat menghentikan kerja kapasitor waktu mesin dalam keadaan mati. Kaki relay ada nomor 30, 85, 86 dan 87.
Kaki nomor 30 dihubungkan ke terminal positif aki. Kaki nomor nomor 86 menggunakan kabel dihubungkan menuju massa bodi. Kaki nomor 85 dihubungkan menuju kabel kunci kontak positif (+ ). Khusus di Scorpio kabelnya oranye coklat.




atau bisa juga dengan memasangan kabel plus (+) dan minus (-) dari aki dipasang ke terminal + dan – di kapasitor. Begitu juga dengan kabel yang semula ngambil langsung dari aki dipindahkan ke terminal kapasitor (lihat skema). “Enggak sulit kok masangnya, tinggal dipararelkan,”

Karena ukuran kapasitor yang lumayan besar, sebaiknya ditaruh ditempat yang tidak terlalu mengganggu tapi juga enak dilihat.
selamat mencoba ya bro...